Minggu, 14 November 2010

cerpen

Hingga Akhir Nanti
Oleh : Ramdhan Dwi Nugroho
Kelas : XII IPA 1

Suatu pagi di kala mentari mulai bersinar, di suatu tempat yakni kantin sekolah Adi dan Dina sedang bercengkrama. Di temani oleh kicau burung yang terdengar merdu juga suasana sekolah yang belum begitu ramai. Mereka siswa dari suatu sekolah SMA.
Pada suatu hari, dina begitu mengagumi adi. “Entah apa yang aku pikirkan” tanya dina pada dirinya sendiri. Lalu lambat laun dina bercerita pada sahabatnya. Sahabatnya begitu merasa aneh dengan sikap dina. Padahal ketika itu, dina masih menjalin hubungan cinta dengan pacarnya yang sedang berjalan. “apa yang aku dengar tak salah?” tanya sahabat dina pada dina. “aku tau aku salah tapi aku memang suka dengannya” tegas dina.
Saat itu juga dina meminta bantuan sahabatnya untuk mendekatkan dan meyampaikan salamnya kepada adi. Sahabat dina setuju untuk membantunya tanpa memikirkan nasib pacarnya yang sekarang.
Sore hari ketika sang surya mulai tenggelam, ada sms d hape adi. Adi merasa aneh sebab dia tak mengenal jelas sahabat dina tersebut. Namun ketika sahabat dina membicarakan nama dina, baru adi menyadari bahwa ia adalah sahabat dina. Sahabat dina langsung menyampaikan pesan dina kepada adi.
Adi merasa senang, karena dia juga memiliki perasaan yang sama dengan apa yang dirasakan oleh dina. Hari-hari yang dilalui oleh adi pun terasa berbeda. Dilihat dari penampilannya, sikapnya, dan semangatnya.
Suatu hari ketika sahabat dina menyuruh adi untuk menyatakan cintanya pada dina, adi enggan. Adi mempunyai prinsip bahwa perbandingan wanita lebih banyak, maka wanita yang harus ngomong secara langsung duluan, kemudian kebetulan juga karena dina masih memiliki hubungan dengan pacarnya. Hanya hitungan hari dina putus dengan pacarnya. Entah karena dia ingin dengan adi ataupun mereka memang ada masalah.
Setelah dina mengetahui hal tersebut, dina mulai menjauh tanpa memberi alasan yang jelas kepada adi. Sahabat dina terus mendukung agar adi menyatakan duluan. Setelah melalui pertimbangan yang banyak, akhirnya adi mengungkapkan cintanya kepada dina. Dina merasa senang ketika mendengar adi mengucapkan kata “LOVE” kepada dina. Betapa bahagianya perasaan adi dan dina bagaikan takkan terhenti.

Adi membuat perjanjian dengan dina agar dalam hubungan cintanya dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan keduanya. Setelah perjanjian yang dibuat, mereka hingga sekarang masih berhubungan meski banyak cobaan karena sifat adi yang keras dan terkadang acuh tak acuh.
Pernah ada suatu masalah yang membuat dina menangis hingga menelpon adi. Adi merasa tidak bersalah sebab dina memang melakukan kesalahan yang membuat adi marah. Setelah mendengar dina menelpon dia dengan suara lembut namun bermakna sedih, adi pun luluh hatinya karena memang apa yang dilakukan oleh dina tidak terlalu seperti apa yang sering adi lakukan kepada dina. “Mereka berharap agar hubungan mereka tetap abadi hingga akhir nanti”