Senin, 09 Juli 2012

Gagasan Tulis Olimpiade Etos

USULAN KOMPETISI GAGASAN TERTULIS OLIMPIADE ETOS NASIONAL “Dang-Ding-Pis” Lokalisasi Suhu Dan Kelembaban Udara Sebagai Solusi Untuk Adaptasi Sapi Perah Pada Iklim Tropis Diusulkan oleh : Irana Maya Praditya 10/305430/PT/05973 Ramdhan Dwi Nugroho 11/312722/PT/05981 Slamet Widodo 11/313168/PT/05993 UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah di bidang peternakan yang sulit untuk dipecahkan sampai sekarang adalah sulitnya pemenuhan kebutuhan susu sapi. Sehingga pemerintah sampai saat ini masih melakukan kebijakan import susu sapi. Import susu sapi sejak tahun 2011 sampai sekarang belum mengalami penurunan yaitu masih berkisar 70%. Berdasarkan data kementrian pertanian,konsumsi susu di Indonesia saat ini masih rendah jika dibandingkan dengan Negara-negara tetangga. Tingkat konsumsi susu di tanah air baru mencapai 11,9 liter per kapita setiap tahunnya”, kata Dirjen pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, kementrian pertanian, Zaenal Bachrudin. Dirjen Zaenal Bachrudin menyatakan minimnya tingkat konsumsi di Indonesia antara lain disebabkan masih rendahnya produksi susu nasional yang baru mencapai 26,5 % dari kebutuhan. “Sisa kebutuhan nasional sebesar 73,5 % masih harus diimpor, “ katanya. Jika konsumsi susu lokal baru mencapai 11,9 liter per kapita per tahun, maka catatan Tetra Pack Indonesia tahun 2010, memperlihatkan konsumsi Thailand mencapai 31,7 liter. Impor susu sebagai bahan baku Industri Pengolahan Susu (IPS) dari Australia semakin gencar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor susu pada Januari-April 2011 sebesar US$ 30,05 juta. Nilai ini naik 96,48 % dibandingkan 4 bulan pertama 2010 yang sebesar US$ 15,29. Kenaikan ini juga ditopang oleh kenaikan harga susu dunia. Penjualan susu nasional, baik dalam bentuk cair maupun bubuk, pada 2011 ditargetkan naik 6% menjadi US$ 1,06 miliar atau Rp 9,01 triliun dibanding 2010 sebesar US$ 1 miliar, menurut Dewan Persusuan Nasional. Peningkatan didorong kenaikan permintaan domestik seiring pertumbuhan jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat mengonsumsi susu. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk impor sapi perah dari beberapa wilayah di eropa. Namun ternyata hal ini akan menjadi tidak efektif dan efisien apabila penanganan sapi perah yang berasal dari daerah sub tropik dengan mengalami 4 musim tidak dilakukan dengan baik. Suhu di Indonesia terlalu tinggi untuk adaptasi sapi perah dari sub tropik. Dampak negatif yang akan ditimbulkan antara lain stress, produksi susu menurun drastic, bahkan kematian. Hal ini seharusnya lebih dahulu disoroti oleh pemerintah sebelum mengambil kebijakan impor sapi perah. Karena sapi perah sub tropik memiliki daya adaptasi rendah terutama pada suhu dan kelembaban udara. Berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) Jateng, hasil sensus hewan ternak yang telah dilakukan pada periode 1-30 juni 2011 di beberapa daerah seperti Boyolali, Wonogiri, Blora, dan Grobogan adalah total populasi hewan di jateng mencapai 2,14 juta ekor. Jumlahnya terdiri atas 1,92 ekor sapi potong, sapi perah 149.000 ekor, dan kerbau 75.000 ekor. Sementara jumlah hewan ternak di Indonesia secara keseluruhan mencapai 16,12 juta ekor., yang terdiri atas 14,29 juta ekor sapi potong, 570.000 ekor sapi perah, dan 1,26 juta ekor kerbau. Saat ini jenis sapi perah yang ada di Indonesia kebanyakan adalah sapi dari jenis bos taurus (sapi yang berasal dari daerah sub tropis) yaitu sapi fries holland atau friesien holstein atau disingkat FH. Sapi jenis ini mempunyai kemampuan menghasilkan susu sebanyak 4500 sampai 5500 liter per masa laktasi di daerah asalnya (Budi, 2006). Namun, pada daerah tropis seperti Indonesia sifat tersebut tidak terekspresi secara maksimal karena kondisi lingkungan di indonesia tidak cocok seperti pada daerah asalnya, meskipun daya adaptasi ternak ini relatif tinggi (Anwar, 2008). Hal tersebut dapat diatasi dengan membuat kandang yang seperti di daerah asalnya. Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang. Kandang sapi perah yang baik adalah kandang yang sesuai dan memenuhi persyaratan kebutuhan sapi perah, diatarantanya adalah : 1. Terdapat sirkulasi udara dan mendapatkan sinar matahari. Sehingga kandang tidak terjadi kelembapan, kelembapan ideal biasanya untuk sapi perah adalah 60-70%. 2. Lantai kandang selalu kering. 3. Tempat pakan lebar, sehingga memudahkan sapi mengonsumsi pakan yang disediakan. 4. Tempat air dibuat dengan design supaya air terus tersedia (Anonim1, 2009) 5. Atap, hal ini berfungsi sebagai pelindung sapi pada terik matahari dan hujan, dan menjaga kehangatan sapi yang menghuni pada malam hari. Sudut kemiringan atap diusahakan 300, agar air hujan dapat turun dengan lancar. Atap yang baik adalah menggunakan genteng, lebih awet dan relatif murah. 6. Lantai : keras, rata, tidak licin, mudah menjadi lembab. 7. Parit atau drainase, supaya semua kotoran sapi mudah terkumpul dalam satu bak penampungan (AAK, 2005) 8. Kondisi suhu lingkungan tempat kandang harus diperhatikan. Suhu yang ideal untuk ternak sapi perah adalah kurang dari 270C, apabila lebih dari 270C maka akan menyebabkan sapi stress, sulit mengeluarkan panas tubuhnya dan akhirnya berakibat pada produksi susu yang akan menurun. 9. Sirkulasi dan ventilasi udara kandang diatur sebaik-baik mungkin, usahakan sapi perah tidak terkena matahari langsung, sediakan ruangan khusus bagi ternak sakit, ruang pemerahan, ruang peralatan, ruang staf dan karyawan. 10. Sapi yang butuh perhatian ekstra (sapi yang baru diperah) ditempatkan dan kelompok terpisah dan sering dilalui oleh karyawan sehingga mudah untuk dikontrol. Kandang biasanya pada peternakan sapi perah dibagi menjadi 5 kandang, yaitu : 1. Kandang pedet (0-4 bulan) Mengapa dibuatkan kandang sendiri, karena pedet sangat rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh perubahan cuaca dan pedet masih memiliki naluri menyusu sehingga jika disatukan bisa saling menghisap dan menjilat. Kandang pedet lazimnya dibuat dari bahan bamboo atau kayu berukuran 95x150x130 cm (Lebar 95 cm, panjang 150 cm, dan tinggi 130 cm). 2. Kandang pedet lepas sapih (4-8 bulan ) Kandang yang diperlukan untuk pedet lepas sapih berusia 4-8 bulan berupa kandang sistem kemlompok di dalam kandang koloni. Hal ini dimaksudkan agar sapi-sapi remaja ini lebih bebas bergerak sehingga tulang dan badannya kuat dan tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan pakan. Karenanya, tempat pakan, tempat minum dan tempat berteduh dibuat terpisah. 3. Kandang sapi dara (8 bulan – 2 tahun) Kandang sapi dara dibuat dengan sistem koloni agar memudahkan pengontrolan saat birahi. Namun, jika kandang khusus sapi dara ini tidak ada (karena tidak mungkin dibuat akibat lahan yang terbatas). Sapi dara bisa ditempatkan di kandang sapi dewasa. 4. Kandang sapi dewasa ( lebih dari dua tahun dan laktasi) Sapi yang telah berproduksi dikelompokkan dalam satu kandang. Pengelompokkan ini sebaiknya berdasarkan tingkat produksi susu, sehingga sapi yang berproduksi tinggi tidak bercampur dengan sapi yang produksinya rendah. Dengan pengelompokkan seperti ini, manajemen atau tata laksana pemberian pakan dapat dilakukan secara optimal. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pengaruh iklim terhadap produktivitas sapi perah? 2. Perlukah suatu terobosan baru untuk mengatasi sulitnya adaptasi sapi perah terhadap perubahan iklim? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap produktivitas sapi perah. 2. Untuk mengetahui cara mengatasi sulitnya adaptasi sapi perah terhadap perubahan kondisi iklim. D. Manfaat Bagi peternak Melalui gagasan tertulis ini, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam tata cara pemeliharaan sapi perah sehingga tercapai produktivitas susu yang tinggi. Bagi pemerintah Dapat dijadikan referensi dalam membantu pemerintah untuk mengurangi angka import sapi perah dan susu sapi sehingga dapat membantu memakmurkan peternak. Bagi penulis Melaui karya ini penulis dapat dijadikan pemantik dalam menciptakan karya ilmiah yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat.   ANALISIS SINTESIS Kondisi Kekinian Pada era globalisasi ini perdagangan bebas semakin berkuasa. Pemerintah sangat mengandalkan impor karena masyarakat yang konsumerisme dan dinilai kurang produktif. Impor yang sedang gencar dilakukan oleh pemerintah adalah import susu sapi segar. Hal ini dilakukan pemerintah secara kontinuitas tiap tahunnya karena angka konsumsi susu yang semakin meningkat dan produksi sapi perah lokal tidak dapat mencukupi kebutuhan susu masyarakat. Pemerintah melakukan kebijakan import sapi perah untuk mencukupi kebutuhan susu yang semakin meningkat. Sapi-sapi yang diimport tersebut dikembangkan di Indonesia yang beriklim tropis ini. Dalam hal ini, pemerintah seharusnya bertindak sebagai fasilitator untuk mengembangkan peternakan sapi perah berbasis kerakyatan. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan pendampingan terhadap peternak yang sebagian besar peternak kecil yang hanya mempunyai kurang dari 10 ekor sapi. Delgado et al. (1999) menyatakan bahwa perubahan pola konsumsi produk hewani ini bukan hanya dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi tetapi juga didorong oleh arus urbanisasi, serta kesadaran gizi dan perubahan gaya hidup masyarakat. Perpaduan antara peningkatan konsumsi per kapita dan pertambahan penduduk akan mendorong permintaan terhadap produk peternakan melonjak, meningkat dengan laju yang semakin pesat. Kondisi ini merupakan kekuatan penarik yang cukup besar sebagai landasan terjadinya Revolusi Peternakan (Livestock Revolution) di negara-negara sedang berkembang. Peluang ini harus dapat dimanfaatkan oleh usaha peternakan sapi perah di dalam negeri, sehingga ke depan ketergantungan terhadap produk impor dapat diminimalkan. Pengaruh Lingkungan Terhadap Produktivitas Sapi Perah Pada dasarnya sapi perah impor membutuhkan adaptasi dengan lingkungan baru, seperti halnya manusia. Sapi perah Bos Taurus sangat rendah daya adaptasinya terhadap suhu dan kelembaban. Meskipun di Indonesia memiliki iklim yang berbeda dengan Eropa, tetapi kebutuhan ternak tetap harus terpenuhi agar swasembada susu bisa terlaksana. Indonesia merupakan Negara tropis yang sebagian besar wilayah daratannya adalah dataran rendah. Adaptasi di dataran rendah mengakibatkan terjadinya manifestasi fisiologis tubuh yang ditunjukkan dalam bentuk konsumsi pakan yang menurun, konsumsi air minum, respirasi dan suhu tubuh meningkat pada lingkungan yang panas diikuti penurunan produksi susu (Schimidt dan Van Vleck, 1974; Diggins et al., 1984). Hal tersebut bukan hanya disebabkan oleh makanan (kuantitas dan kualitas hijauan/ konsentrat) yang kurang baik, tetapi dapat pula oleh perbedaan kondisi lingkungan yang kurang sesuai bagi pengembangan sapi perah yang berasal dari daerah subtropis. Faktor lingkungan yang lain adalah iklim, meliputi suhu, kelembaban, dan curah hujan. Pengaruh kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan tersebut akan membatasi penampilan produksi (Tasripin et al., 1995). Tabel 1. Tabel Perbedaan Status Faali Sapi Import No Jenis sapi Parameter Dataran rendah Dataran tinggi 1 Sapi import Frek. Nadi (/menit) Frek. Respirasi (/menit) Suhu rektal (º C) 78,10 ± 5,37 58,86 ± 13,43 39,16 ± 0,35 69,90 ± 6,59 33,34 ± 5,47 38,06 ± 0,23 (Anonim3, 1988) Sapi perah termasuk hewan homeoterm, dimana suhu tubuhnya tidak terpengaruh terhadap suhu lingkungan sekitarnya. Hal ini dibuktikan dari hasil data pengukuran status faal di dua tempat yang berbeda hasil pengukurannya tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Frekuensi respirasi rata-rata sapi perah di daerah dataran rendah lebih besar dibandingkan dengan daerah dataran tinggi. Tingginya frekuensi respirasi di daerah dataran rendah ini dikarenakan suhu udara yang lebih panas daripada di daerah dataran tinggi. Frekuensi denyut nadi dan suhu rektal sapi perah di dataran rendah maupun dataran tinggi hampir sama. Apabila dibandingkan, sapi-sapi impor mempunyai status faali lebih tinggi di dataran rendah dari pada di dataran tinggi. Untuk menyesuaikan lingkungannya, sistem metabolisme dalam tubuh akan berjalan lebih cepat pula. Tabel 2. Tabel Perbandingan Produksi Susu Sapi Impor No Jenis sapi Produksi susu (liter/laktasi) Dataran rendah Dataran tinggi 1 Sapi import Sapi import 3.241,66 ± 934,88 4.052,61 ± 819,11 4.052,61 ± 819,11 2.585,54 ± 741,98 (Anonim3,1988) Menurut Wijono et al. (1993), faktor bangsa yaitu sapi perah impor, turunan dan lokal mempunyai pengaruh yang nyata terhadap produksi susu. Demikian pula produksi susu pada semua bangsa sapi perah yang dipelihara di dataran tinggi juga memberikan produksi susu yang lebih baik. Hasil penelitian Mariyono (1993) melaporkan bahwa sapi perah produksi tinggi memiliki tingkat produksi yang lebih baik di dataran tinggi daripada di dataran rendah. Penampilan produksi sapi perah dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan, yang mempengaruhi proses fisiologis ternak. Nilai heritabilitas kemampuan produksi susu berkisar antara 30-40% (Warwick et al., 1983), yang berarti bahwa faktor lingkungan lebih dominan daripada faktor genetik (Schimidt dan Van Vleck, 1974). Sedangkan menurut Mariyono (1988), tingkat produksi susu dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor fisiologis dan faktor lingkungan. Faktor fisiologis dibedakan menjadi faktor genetik (meliputi: bangsa dan sifat individu) dan faktor non genetik (meliputi: bulan laktasi, berat badan, masa birahi dan kebuntingan, umur dan tingkat laktasi). Sedangkan faktor lingkungan yang berpengaruh yaitu pakan, frekuensi pemerahan, temperatur lingkungan dan musim serta penyakit. Solusi yang Diberikan Alternatif yang sampai saat ini masih dilakukan oleh para peternak yaitu disilangkan dengan sapi lokal. Meskipun masalah adaptasi dapat sedikit teratasi, Namun tetap saja hal ini akan berdampak pada produktivitas susunya. Secara otomatis produksinya akan menurun drastis. Untuk itu diperlukan suatu terobosan yang dapat membantu peternak sapi perah untuk dapat membuat ternak senyaman mungkin sehingga produksi akan tetap stabil. Dengan menggunakan konsep aliran udara dan pengaturan kelembaban akan membuat kandang ternak lebih stabil temperatur dan kelembaban kandangnya. Tentunya selain produktivitas tinggi, galur murninya dapat dipertahankan. Pengaturan suhu dan kelembaban kandang dapat diatur sedemikian rupa sehingga tetap stabil seperti pada konsep kandang close house. Namun tidak dapat diterapkan system close house pada ternak ruminansia karena ternak ruminansia membutuhkan cahaya matahari agar pertumbuhannya tetap optimal. Konsep aliran udara digunakan kipas angin besar dari berbagai sudut kandang. Kipas angin ini didesain dengan cahaya matahari sebagai sumber energinya. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) ini menghasilkan tegangan AS yang dapat diubah menjadi tegangan ABB. Tegangan yang dihasilkan sel surya adalah tegangan AS yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti: lampu penerangan rumah tangga, lampu penerangan jalan, lampu lalu lintas, pemancar, sinyal kereta api dan sebagainya (Isdawimah, 2010). Selain aliran udara sebagai pengatur suhu, konsep yang digunakan lagi dalam mengatasi tingginya kelembaban kandang antara lain penyemprotan mikro partikel es dalam jumlah tinggi pada kandang. Sehingga kadar air dalam kandang akan tinggi dan kelembabannya pun akan meningkat tanpa dibarengi dengan peningkatan suhu. Mikro partikel es disemprot dari dua arah yaitu depan yang langsung mengenai kepalanya dan belakang yang langsung mengenai tubuhnya. Dalam suatu sistem diperlukan kontrolling untuk memudahkan penanganan. Sistem kontrolling yang digunakan dalam konsep ini adalah thermostate. Thermostate yang digunakan memiliki prinsip yang sama dengan kinerja thermostate pada refrigerator dan AC. Sehingga suhu dan kelembaban yang dihasilkan dapat stabil dan tidak terjadi kenaikan atau penurunan suhu yang ekstrem. Apabila suhu lingkungan mengalami kenaikan atau penurunan yang terlalu ekstrem, alarm pada thermostate akan berbunyi sehingga menjaga ternak agar tidak stress dan berpengaruh pada produksi susunya. Thermostate ini berfungsi untuk mengatur aliran udara dan jumlah partikel es yang dihasilkan. Sehingga pada saat suhu tinggi, maka perputaran kipas angin tenaga surya semakin cepat dan penyemprotan partikel mikron es pun akan semakin besar. Begitu pula sebaliknya, apabila suhu rendah perputaran kipas angin tenaga surya semakin lambat dan penyemprotan partikel micron es juga sedikit. Dalam mengatasi hal ini pemerintah seharusnya membantu peternak kecil yang sedang berkembang. Antara pemerintah dan peternak harus terjadi suatu alur simbiosis yang saling menguntungkan. Sehingga tujuan untuk swasembada susu dapat tercapai. Selain itu, Indonesia juga masih dapat mengembangkan GPS (Grand Parent Stock) yang masih memiliki produksi susu optimal. Proyek ini dapat dikembangkan pada peternak sapi perah di dataran rendah dengan suhu tinggi dan kelembaban lingkungan rendah.   KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kondisi Peternakan Indonesia saat ini dapat disimpulkan bahwa perlu dibuat suatu terobosan yang dapat membantu menciptakan suatu kondisi yang mirip dengan habitat ternak sapi perah aslinya dengan menggunakan konsep aliran udara dan pengaturan kelembaban udara sehingga ternak akan lebih nyaman dan produktivitas pun akan tetap tinggi serta galur murni yang tetap terjaga. Saran yang dapat kami sampaikan kepada pemerintah yaitu agar lebih memperhatikan peternak kecil terutama peternak sapi perah dengan menekan angka impor susu sapi dan sapi perah. Saran yang kami sampaikan untuk peternak sapi perah yaitu agar lebih tanggap terhadap kebutuhan sapi perah dengan banyak membaca buku sehingga perawatannya pun akan lebih baik dan benar, karena beternak sapi perah berbeda dengan sapi potong ataupun ternak lainnya. Sedangkan saran untuk masyarakat luas yaitu agar masyarakat lebih bijak dalam mendukung swasebada sapi dan susu sapi dengan cara membeli susu dari peternak lokal sehingga hal ini akan menurunkan tingkat impor dan menaikkan produktivitas sapi perah lokal.   DAFTAR PUSTAKA AAK. 1995. Petunjuk Praktis Beternak Sapi Perah. Yogyakarta : Penerbit Kanisius Anonim1. 2009 (a). Beternak Sapi Perah. http://id.wordpress.com/tag/sapi-perah/ (diakses pada tanggal 18 Mei 2012) Anonim2. 2009 (b). Tata Laksana Pemeliharaan Sapi Perah. Tersedia di http://www.vet-indo.com/Berita-Umum/Tata-laksana-manajemen-pemeliharaan-sapi-perah.html (diakses pada tanggal 18 Mei 2012). Anonim3. 1988. Peningkatan produktivitas sapi perah impor di Jawa Timur.Laporan Penelitian. Bappeda Provinsi Dati I Jawa Timur-Sub Balai Penelitian Ternak Grati. Budi, Usman. 2006. Dasar Ternak Perah. Tersedia di http://ecourse.usu.ac.id/content/peternakan/dasar/textbook.pdf http://imamabror.wordpress.com/2010/10/25/manajemen-pemeliharaan-dan-kesehatan-sapi-perah-sesuai-dengan-standar-kesejahteraan-hewan/ ( diakses pada tanggal 19 Mei 2012 pukul 6.35 WIB) http://tomyrambozha.great-forum.com/t385-perencanaan-dan-perancangan-kandang-sapi-perah ( diakses pada tanggal 19 Mei 2012 pukul 6.32 WIB) http://disnakeswan.sumutprov.go.id/details_berita.php?id=27 ( diakses pada tanggal 19 Mei 2012 pukul 6.26 WIB) Delgado, C., M. Rosegrant, H. Steinfeld, S. Ehui, C. Courbois. 1999. Livestock to 2020. The Next Food Revolution. International Food Policy Research Institute. Washington. USA. Diggins, r. V., c. E. Bundy and v. W. Christensen. 1984. Dairy production. Prentice-Hall. Inc., Englewood Cliffs. New Jersey. Isdawimah. 2010. Jurnal : Analisis Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Priyanti, A Dan Mariyono. 2008. Analisis Keseimbangan Rasio Harga Pakan Terhadap Susu Segar Pada Peternakan Rakyat. Makalah disampaikan dalam Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas 2020. Jakarta, 21 April 2008. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Schimidt, g. H. and Van Vleck. 1974. Principles of Diary Science. Cornel University. W. H. Freeman and Co. San Francisco. Tasripin. D. S, A. Sudono. T. Sutardi dan W. Manalu. 1995. Pengaruh Pengontrolan Suhu Tubuh Melalui Penyemprotan Air Terhadap Produksi Susu dan Perubahan Faali pada Sapi Perah Laktasi. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Peternakan. Ciawi-Bogor, 25-26 Januari 1995. Warwick, E. J., J.M. Astuti dan W. Hardjosubroto. 1983. Pemuliaan Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Selasa, 28 Februari 2012

perasaan dan pikiran

suatu pagi yang cerah mengawali hari ini, sunmore orang bilang, pagi di minggu hari yang ramai, saya ingin share apa yang ada di pikiran saya n saya rasa baik bagi kita, :D :D :Drsanya ingin bnget cerita pada semua orang ketika kita bnyak masalah agar mlsah itu hilang?tpi percaya bhwa jlan kluar bukan hanya sekedar itu saja, percaya pada Tuhan kita semua akan memberikan jalan keluar atas segala masalah tentunya dengan usaaha kita juga, saya ingin share tentang pikiran dan perasaanketika pikiran tak sejalan dan perasaan kita tak dapat melakukan perubahan, pikiran itu mewakili sebuah pandangan akn sesuatu, perasaan adalah sifat yang ingkin akan berbeda dengan apa yang ada di pikiran,kita melakukan dengan apa?dengan akall atau pikiran?perasaaan mewakili yang ada dalam jiwa, sedih, senang, . . . ciri perasaan menrut web yang lain, subyektif, tidak berdiri sendiri, adanya suatu penilaian, bekerja atas prinsip kesenanganingin saya ceritakan tentang ini, bekerja atas prinsip kesenangan jadi memang perasaan ga akan milih ataupun mikir yang baik or buruk, yang jelas yang penting suatu perasan itu senang, perasaan ga pernah miilih jalan penderitaan, setiap penundaan kesenangan terhadap perasaan maka akan melahirkan penderitaan, :)perasaan ga pernah mengarahakan suatu seseorang untuk sakit atau menderita,pilihan orang yang lebih baik menderita daripada bahagia, itu pilihan yang bukan berdasarkan atas perasaan,PIKIRAN, orang ga pernh berhenti berpikir dalam khidupan ini, baik sedang ada mslah ataupun yang lainnya, dlm berpikir tnpa kita sadari kita mnjalankan slh stu fungsi berikut, :1. membangun pengertian, 2. membngun kesimpulan, 3.
melakukan pemilihan/keputusan/pendapat.suatu kpeutusan harus di ambil meski takkan ada yang membahagiakan seseorang, bahkn bisa ngrbankan seseorg, pikiran menggunakan sifat kelogisan, antara benar dan salah, layaknya seorang hakim di pengadilan yang harus memutuskan suatu perkara dengan benar meski itu harus ada yang di korbankan,berbicara tentang yang dikorbankan, ketka pikiran tak sejalan dengan persaan maka kita harus bisa menerima itu, ketika bimbang melakukan sesuatu kita pasti akan berpikir kemudian mnggunakan perasaan, perasaan tak dapat dipaksakan , bila dipaksakan pun terkadang tak berjalan sesuai dengan ap yang ada di pikiran kita semua,kehendak yang kita ciptakan takan bisa langsng kita terpakan pada kehdupan ini,khndak yang kita buat harus mampu untuk mnjadikan diri kita benar.sakit atau tidak yang ada dalam persaan kita semua itu hnyalah sebuah perjlanan yang bisa terlupakan dan bisa di jadikan sebagai pelajaran untuk kedepannya, memang sulit ketika melakukan sesuatu dengan spenuh hati, namun pikrlah ketika kita melakukan dengan sepenuh hati apakah kita berpikir ap yang akan terjadi?BAIK atau BURUK bagi kita?saya hnya ingin mnjlaskan bagaiamana agar kita semua ga slalu bertindak atas dasar keterpaksaan, atas dasar akal, . . ."Percayalah bahwa kita melakukan sesuatu itu dengan sepenuh hati dan penuh dengan pemikiran sebab dengan itu kita akn bisa menerima konsekuensinya"

Jumat, 10 Februari 2012

metode penyampaian ilmu

Sesungguhnya segala puji itu milik Allah. Kami memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya dan berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal-amal kami. Barang siapa diberi petunjuk Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkan. Dan barang siapa disesatkan Allah maka tidak ada yang dapat menunjukinya.

Rasululloh Shallallohu ‘Alaihi wa sallam bersabda : “sampaikanlah dariku walaw satu ayat”. Hadits ini menunjukkan wajibnya kita menyampaikan ilmu tentang dienul islam kepada siapapun meskipun itu walaw satu ayat atau satu hadits.

Seorang ‘aalim di wajibkan menda’wahkan atau menyampaikan ilmu yang dimilikinya dan apa yang di fahaminya dengan salah satu di antara tiga cara: Bisa jadi dengan memulai inisiatif menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada manusia; atau bisa jadi mereka memaparkan ilmu yang ada pada mereka kepadanya, lalu dia menyetujuinya atau membenarkannya; atau bisa jadi dia menjawab mereka ketika mereka bertanya padanya.

Cara yang pertama: Seorang ‘aalim memulai inisiatip penyampaian ilmu

Inilah dia prinsip asalnya: Kami sampaikan dalil-dalilnya kemudian bentuk-bentuknya.

1. Dalil-dalil yang menunjukkan wajibnya seorang ‘aalim memulai inisiatif penyampaian ilmu.
• Firman Allah `Azza wa Jalla: "Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan Tuhan kalian atas kalian" (Qs Al An`aam 151)
Telah saya sampaikan perkataan Al Qurthubi dalam menafsirkan ayat ini.
• Firman Allah Ta`ala: "Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. " (Qs Al Maa-idah 67)
• Firman Allah Ta`ala: "Dan terhadap nikmat Allah, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya." (Qs Adh Dhuhaa 11)
• Firman Allah Ta`ala: “Tidak sepatutnya bagi orang-orang beriman pergi berperang semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka, sekelompok orang untuk bertafaqquh fid-diin (memahami urusan agama) dan supaya mereka memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka kembali kepadanya, supaya mereka berhati-hati” (Qs At Taubah 122)
Dalam ayat ini, Allah mewajibkan sekelompok orang-orang beriman yang tafaqquh fid-dien untuk memberi peringatan kepada kaumnya.
• Sebagian besar keadaan Nabi Saw dalam menyampaikan ilmu adalah memulai inisiatip penyampaian kepada manusia. Ibnu `Abdul Barri rhm mengeluarkan dalam kitabnya "Jaami` Bayaan al `Ilmi" bab yang menerangkan tentang "Orang alim yang memulai memulai inisiatip penyampaian ilmu kepada kawan-kawan duduknya dan perkataannya "Tanyalah padaku!", dan mendorong mereka untuk mengambil ilmu yang ada padanya". Dan dia meriwayatkan di dalamnya dengan isnadnya sekaligus perkataan Rasulullah Saw:
(Ambillah dariku, ambillah dariku. Allah telah menjadikan bagi mereka --wanita-wanita yang melakukan hubungan sesama jenis-- jalan. Janda dengan janda, hukumnya cambuk seratus kali dan rajam dengan batu, perawan dengan perawan, hukumnya cambuk seratus kali dan pengusiran selama setahun)
Dia meriwayatkan pula bahwa Rasulullah Saw pernah melempar jumrah pada hari Nahar di atas punggung kendaraannya, lalu beliau berkata: "Ambillah dariku tata cara ibadah haji kalian, karena sesungguhnya aku tidak tahu barangkali aku tidak bisa lagi melaksanakan ibadah haji setelah hajiku kali ini" Jaami` Bayaan al Ilmi I/113.

2. Bentuk-bentuk inisiatif penyampaian ilmu yang dilakukan oleh seorang ‘aalim.

• Menyampaikan ilmu secara lesan, inilah prinsip asalnya, sama saja apakah hal itu dilakukan karena adanya sebab pendorong ataupun karena inisiatip. Cara penyampaian inilah yang merupakan mayoritas keadaan Nabi Saw dengan para sahabatnya, yakni beliau berinisiatip menyampaikan pengkhabaran pada mereka, sebagaimana Al Bukhari mengeluarkan hadits tersebut di bab: (Perkataan ahli hadits; Telah memberitahukan kepada kami atau telah mengkhabarkan kepada kami dan telah memberitakan kepada kami) dalam Kitaabul `Ilmi dari Shahihnya.
• Pengajaran dengan cara: Seorang alim melemparkan pertanyaan kepada muta`allim, sebagaimana dalam pertanyaan Nabi Saw terhadap para sahabatnya tentang pohon yang beliau perumpamakan seperti seorang muslim, yakni hadits lebah. Al Bukhari telah mengeluarkan hadits ini dalam Kitaabul `Ilmi di Bab "Imam melemparkan pertanyaan kepada para sahabatnya untuk menguji ilmu yang ada pada mereka" Ibnu Abdul Barri mengeluarkan dalam kitabnya "Jaami` Bayaan al `Ilmi" di bab: "Orang alim melemparkan pertanyaan kepada muta`allim" Juz: I hal: 119.
• Seorang alim menulis ilmu untuk orang-orang atau untuk Thalibul `ilmi (para penuntut ilmu). Di antara bentuknya adalah ijaazah dan munaawalah/penyerahan dalam periwayatan, di antaranya yang lain ialah: Penulisan kitab-kitab oleh para ulama dan periwayatannya dari mereka, seperti kitab-kitab hadits, tafsir dan fiqh. Yang menunjukkan hal di atas ialah tulisan surat Nabi Saw untuk sariyyah (ekspedisi perang) yang dipimpin oleh `Abdullah bin Jahsy ra, dan tulisan surat Nabi Saw untuk para raja manca negara di zamannya, menyeru mereka kepada Islam, sebagaimana hal itu dituturkan Al Bukhari dalam bab: "Sesuatu yang disebut dalam penyerahan, dan penulisan ilmu oleh ahli ilmu ke negeri-negeri" dalam Kitaabul `Ilmi dari Shahihnya.

(Faedah) Inisiatip orang alim untuk menyampaikan ilmu menjadi satu kepastian: dalam kasus-kasus persoalan yang mana manusia diuji dengannya, dan untuk menolak bid`ah-bid`ah dan kesesatan-kesesatan serta memperingatkan manusia daripadanya, berdasarkan firman Allah Ta`ala: "supaya mereka memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka kembali kepadanya, supaya mereka berhati-hati”, dan berdasarkan sabda Nabi Saw "Siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah dia merubahnya " HR Muslim

Abu Hamid Al Ghazzali rhm berkata: (Wajib di satu masjid atau di satu wilayah negeri, ada seorang faqih yang mengajari orang-orang urusan agama mereka, demikian pula di setiap desa. Dan wajib bagi setiap faqih --yang telah selesai mengerjakan kewajibannya yang fardhu `ain dan mencurahkan waktunya untuk mengerjakan kewajiban yang fardhu kifayah-- untuk pergi mendatangi masyarakat umum yang berdampingan dengan negerinya, dari etnis Arab dan etnis Kurdi dan etnis-etnis yang lain, untuk mengajarkan kepada mereka mereka urusan-urusan agama mereka dan kewajiban-kewajiban syari`at mereka. Hendaknya dia membawa bekal makanan sendiri dan tidak makan dari makanan mereka, karena pengaruhnya فإن أثرها مغصوب?? Apabila telah ada seseorang yang mengerjakan kewajiban ini, maka gugurlah dosa atas yang lain, tapi jika tidak ada yang mengerjakannya, maka dosanya akan mengena kepada kaum muslimin semua.

Adapun orang alim, maka dosanya adalah karena kelalaian dia menyampaikan ilmu, sedangkan orang jahil, maka dosanya adalah karena kelalaiannya meninggalkan belajar --sampai dengan perkataan Al Ghazzali-- Demi hidupku, dosa yang mengena para fuqoha` adalah lebih besar, oleh karena kemampuan mereka di dalamnya lebih nyata, dan mereka pulalah yang paling layak untuk menyampaikannya." Ihyaa` `Uluumud-dien juz: 370-371.

Cara yang kedua: Orang-orang memaparkan ilmu yang ada pada mereka kepada seorang ‘aalim, lalu dia menyetujuinya atau membenarkannya.

Al Bukhari --dalam Kitaabul `Ilmi pada bab "Qiraa'ah -- mengatakan: (Al Hasan, Ats Tsauri dan Malik berpendapat bahwa qiraa`ah --membaca-- dan memaparkan kepada seorang ahli hadits-- adalah boleh. Sebagian dari mereka berhujjah dengan hadits Dhimam bin Tsa`labah untuk menyatakan bolehnya qiraa'ah pada seorang alim. Dhimam bin Tsa`labah belajar pada Nabi Saw: "Apakah Allah memerintahkan kamu mengerjakan shalat?" Beliau Saw. menjawab: "Ya benar". Al Hasan mengatakan: "Ini adalah qiraa'ah pada Nabi Saw. Dhimam memberitahukan hal tersebut kepada kaumnya, lalu mereka membolehkannya. --sampai dengan perkataannya-- dari Sufyan, dia berkata: "Apabila dibacakan sesuatu kepada seorang ahli hadits, maka tidak mengapa bagimu berkata حدثني : Telah mengkhabarkan kepadaku) Fathul Baari I/148.
Saya katakan: "Sunnah Taqririyah dianggap sebagai prinsip asal dalam hubungannya dengan pemaparan sesuatu pada seorang alim dan persetujuannya"

Cara yang ketiga: Orang ‘aalim menjawab pertanyaan para penanya.

Insyaa Allah detail keterangan masalah ini akan dibahas nanti dalam hukum-hukum Mufti dan Mustafti, di sini saya akan menyinggungnya secara singkat, untuk itu saya katakan:
"Seorang alim wajib menjawab pertanyaan penanya, berdasarkan dalil-dalil berikut:
• Berdasarkan firman Allah Ta`ala: "Mereka bertanya padamu tentang (berperang) pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan iutu adalah dosa besar" (Qs Al Baqarah 217)
• Dan firman Allah Ta`ala: "Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakalah: "Haidh itu adalah kotoran." Oleh sebab itu, hendaklah kalian menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh. Dan janganlah kalian mendekati mereka sampai mereka suci" (Qs Al Baqarah222)

Firman Allah Ta`ala (قـــــل) "Katakanlah" dalam ayat-ayat di atas, adalah perintah yang menunjukkan wajibnya menjawab pertanyaan penanya. Kewajiban untuk menjawab ini menjadi pasti dengan sebab ancaman yang datang dalam sabda Nabi Saw : "Siapa yang ditanya tentang satu ilmu yang diketahuinya, kemudian dia menyembunyikannya, maka pada hari kiamat dia akan dipasangi kekang dengan kekang api" HR. Ibnu Majah. Telah disebutkan di muka.
Kendati hukum menjawab pertanyaan penanya adalah wajib, hanya saja ada rincian penjelasan di dalamnya:
• Menjawab pertanyaan penanya itu bisa jadi adalah fardhu kifayah apabila di tempat tersebut terdapat beberapa orang mufti, dan fardhu `ain apabila tidak terdapat mufti lain selainnya, atau terdapat yang lain, tetapi dia tidak mempunyai ilmu tentang masalah yang ditanyakan.
• Menjawab pertanyaan tadi bisa jadi tidak wajib, dan ini dalam beberapa keadaan, seperti pertanyaan penanya tentang masalah yang belum terjadi, atau pertanyaannya tentang sesuatu yang tidak berguna baginya, dan keadaan-keadaan lain yang akan saya kemukakan nanti dalam pembahasan tentang hukum-hukum mufti dan Mustafti dalam Bab Kelima dari buku ini insyaa Allah Ta`ala..
wallahu ta’ala a’lam bishshawab.

Maroji’ kitab Al Jami’ Fie Tholabul ‘Ilmi Syarif
Syaikh Abdul Qodir bin Abdul ‘Aziz
Penterjemah ustadz Abu Sulaiman Aman Abdurahman

Jumat, 27 Januari 2012

Terima Kasih atas kasih Sayangmu

ku tulis catatan ini ketika aku merasakn kembalii hangatnya pagi hari setelah seringnya hujan,dan cuaca mendung.

ku sedih bahagia
takkan pernah sedih terluka, untuk semua kasih sayang yang telah di berikan oleh orang tua.

aku sadar aku hanya bisa membalas setengah bahkan seperempat dari kebaikanmu,
IBU, ketika berjuang melawan maut ketika melahiran kita, rela membawa2 kita ketika dalam kandungan, terus mnjaga pola makan demi kebaikan kita,namun semuanya terbayarkan ketika kita lahir, senyum bahagia datang dari orang tua kita,
selalu merawat kita tapa membiarkan kita, meberi segala yang terbaik untuk diri kita,

setelah kita dewasa . . . .
apa yang telah kita perbuat?selalu kah kita doakan orang tua?selalu kah kita meluangkan waktu untuk orang tua kita sendiri?
rasanya tidak, wajar bila terbentur oleh tugas, namun tgas bisa d selesaikan tanpa beban untuk meluangkan wktu pada orang tua kita sendiri, banyak waktu untuk siapa?pacar?bermain?mana waktu kita untuk orang yang telah berjasa pada kehidupan kita d dunia?bahkan jika kita melupakan Tuhan kita,
teganya anak sendiri bila banyak luang waktu dipakai hanya untuk seorang pacar yang belom tentu nikah sama kita, teganya mengorbankan orang tua sendiri demi kasih sayang yang belom jelas keadaannya

kapan kita sadar????
setelah kita mengerti arti keberadaan orang tua?setelah kita memproleh penyegaran hati?setelah kita melihat orang tua kita meniinggalkan kita?SADAR. . . .
tak ada kata terlambat, datang lah kepada orang tua kita, mohon maaf padanya,mohon lah doa agar kita bisa sesuai apa yang orang tua kita harapkan.

caatatan ini bukan sebagai catatan yang memojokkan seseorang, catatan ini saya tulis karena saya melihat akhir2 ini bnyak yang telah melupakan orang tua nya sendiri dengan banyaknya meluangkan waktu untuk orang lain.
semoga Tuhan mmberkan kita kesadaran dan kesdaran akan arti hadir orang tua di kita, sebab kita hanya akan menemui kesdihan, penyesalan serta kekecewaan seelah mengetahui bahwa orang tua kita telah tiada.
semoga Tuhan kita semua merahmati kita semua,amin

Kamis, 19 Januari 2012

keep move

matahari pagi senantiasa menggantiikan tugas bulan yang telah usai menyelesaikan tugasya tuk menerangi d kala malam datang, hati ini tak lagi sepi ketika kau telah datang. aku tau mungkin ini hnya harapan yang kurang bahkan bisa dikatakan sebagai harapan yang konyoll, harapan ku hnya ingin kamu tuk bisa mnedampigi hidupku, , ,menjadi penyemangat d sisa hidupku, , , hingga berakhirnya waktu.

Tuhan mungkin berkehendak lain ketika aku tau bahwa kau sudah lagi tak berada di dunia ini. hancur hatiku rasanya mendengar kabar tersebut, aku terus menyalahkan diriku yang tak mampu membhagaiakanmu saat kau masih hidup. aku menyadari bhwa hidup sudah ada yang mengatur, aku juga menyadari kita hidup hnya untuk mejalankan perintah-Nya dan mejauhi laranganya-Nya tpi aku tk mampu tuk melihat kmu terlapis olh kain putih, berikt tali. sediih hati ini, sakit hati ini, itu yang aku rasakan sampai saat ini.

dengan dorongan semangat dari teman-teman ku aku mencoba tuk trus mnjalani hari-hariku walau tnpa dia di sisi ku. seorang temankku berakata"udalah lpain ajah, toh cewe tuh banyak". seketika itu juga aku ingin marah namun apa yang harus di permsalahkan. setiap kali aku ke tempat yang selalu menjadi objek ketika dia masih hidup, perasaan ini sakit, bukan sakit biasa, sakit pikiran pun ketika aku harus mengingat lagi bhwa dia sudah tak hidup di alam ini.

setelah beberapa bulan lamanya, aku melihat seseorg yg begitu mirip dengan dia. mulanya aku ingin sekali untuk bertanya apakah dia benar dia, it terbukti dari rambut dia, tingkah dia, dan gaya bahasa dia persis skli. lalu aku bertanya kepadanya. setelah tau dia hanya lah seorg gadis desa yang sedang menetap di rumah neneknya di kota

aku terus membayangkan perbedaan yang mungkin dari dia dan dirinya. setelah lama aku tau yang berbeda, yaitu hanya di bola matanya, bola mata dia seolah menggambarakan bahwwa dirinya hanya manusia biasa, yang hnya bisa berdoa dan berusaha. sedangkan bola mata dirinya menggambrkan bhwa dirinya manusia yang harus memenuhi pendidkan daripada segalanya. setelah melewati kisah demi kisah yang terjadi kini aku menyadari bahwa hidup ini singkat, ga da yang tau kapan kita akan menghilang dari muka bumi ini, apkah sekarang, lusa, tau munkin esok?hnya Tuhan yang mengetahui nya dan juga bahwa kita jangan salah dari ajaran yang diberlakukan untuk kita. ingat tujuan kita ada di muka bumi ini untuk apa. pasti kamu akan memanfaatkan hidup kamu ini untuk jalan yang benar.

mungkin cerita

Minggu, 14 November 2010

cerpen

Hingga Akhir Nanti
Oleh : Ramdhan Dwi Nugroho
Kelas : XII IPA 1

Suatu pagi di kala mentari mulai bersinar, di suatu tempat yakni kantin sekolah Adi dan Dina sedang bercengkrama. Di temani oleh kicau burung yang terdengar merdu juga suasana sekolah yang belum begitu ramai. Mereka siswa dari suatu sekolah SMA.
Pada suatu hari, dina begitu mengagumi adi. “Entah apa yang aku pikirkan” tanya dina pada dirinya sendiri. Lalu lambat laun dina bercerita pada sahabatnya. Sahabatnya begitu merasa aneh dengan sikap dina. Padahal ketika itu, dina masih menjalin hubungan cinta dengan pacarnya yang sedang berjalan. “apa yang aku dengar tak salah?” tanya sahabat dina pada dina. “aku tau aku salah tapi aku memang suka dengannya” tegas dina.
Saat itu juga dina meminta bantuan sahabatnya untuk mendekatkan dan meyampaikan salamnya kepada adi. Sahabat dina setuju untuk membantunya tanpa memikirkan nasib pacarnya yang sekarang.
Sore hari ketika sang surya mulai tenggelam, ada sms d hape adi. Adi merasa aneh sebab dia tak mengenal jelas sahabat dina tersebut. Namun ketika sahabat dina membicarakan nama dina, baru adi menyadari bahwa ia adalah sahabat dina. Sahabat dina langsung menyampaikan pesan dina kepada adi.
Adi merasa senang, karena dia juga memiliki perasaan yang sama dengan apa yang dirasakan oleh dina. Hari-hari yang dilalui oleh adi pun terasa berbeda. Dilihat dari penampilannya, sikapnya, dan semangatnya.
Suatu hari ketika sahabat dina menyuruh adi untuk menyatakan cintanya pada dina, adi enggan. Adi mempunyai prinsip bahwa perbandingan wanita lebih banyak, maka wanita yang harus ngomong secara langsung duluan, kemudian kebetulan juga karena dina masih memiliki hubungan dengan pacarnya. Hanya hitungan hari dina putus dengan pacarnya. Entah karena dia ingin dengan adi ataupun mereka memang ada masalah.
Setelah dina mengetahui hal tersebut, dina mulai menjauh tanpa memberi alasan yang jelas kepada adi. Sahabat dina terus mendukung agar adi menyatakan duluan. Setelah melalui pertimbangan yang banyak, akhirnya adi mengungkapkan cintanya kepada dina. Dina merasa senang ketika mendengar adi mengucapkan kata “LOVE” kepada dina. Betapa bahagianya perasaan adi dan dina bagaikan takkan terhenti.

Adi membuat perjanjian dengan dina agar dalam hubungan cintanya dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan keduanya. Setelah perjanjian yang dibuat, mereka hingga sekarang masih berhubungan meski banyak cobaan karena sifat adi yang keras dan terkadang acuh tak acuh.
Pernah ada suatu masalah yang membuat dina menangis hingga menelpon adi. Adi merasa tidak bersalah sebab dina memang melakukan kesalahan yang membuat adi marah. Setelah mendengar dina menelpon dia dengan suara lembut namun bermakna sedih, adi pun luluh hatinya karena memang apa yang dilakukan oleh dina tidak terlalu seperti apa yang sering adi lakukan kepada dina. “Mereka berharap agar hubungan mereka tetap abadi hingga akhir nanti”

Sabtu, 30 Oktober 2010

My story of love.n_n

"PENYESALAN DI AKHIR CERITA"

Aku yang hingga kini masih menjalani suatu hubungan yang istimewa dengan seseorang memiliki semangat baru. semangat untuk terus berusaha dan pantang menyerah.

Kurasakan betapa berbeda saat aku tak memiliki hubungan dengan orang tersebut. Ku yakin dia wanita yang terindah yang pernah ku miliki dan ku cintai sepenuh hati ini.

Namun apa yang terjadi hingga kini?
Aku hanya bisa membuatnya terluka, membuatnya khawatir dan terus khawatir. Aku tau apa yang aku lakukan selama ini memang salah dan tak pantas untuk dilakukan.

Aku menyesal telah melukai hatinya. Aku ingin berubah ke arah yang lebih baik. Aku ingin membahagiakannya dan membuatnya senyum dan bahagia denganku.

AKU YAKIN BISA!!
terima kasih untuk cntaku yang tak pernah mnyerah dan terus sbar dengan keadaanku selama ini.

D 4 VI
1_9_10